Vernandosibarani.com - Sebagian orang percaya bahwa berhubungan seks ketika hamil dapat
membantu kelancaran proses persalinan. saat berhubungan seks,
prostaglandin yang dikeluarkan sperma dapat mengakibatkan kontraksi guna
membantu penekanan sehingga kepala bayi dapat masuk ke bawah bagian
panggul. secara tidak langsung ya membantu juga. kadang-kadang bayi
sudah 40 minggu diperut, hamil campur saja. sehingga terjadi
kontraksi,leher rahim menjadi lunak. namun hubungan seks pada usia
kehamilan tua tetap harus hati-hati.
- Harus hati-hati
Hubungan seks harus dilakukan dengan nyaman agar tidak terjadi kontraksi yang dahsyat sehingga menyebabkan pecahnya ketuban.pasalnya, pecahnya ketuban menyebabkan bayi keracunan dan terinfeksi.usaha boleh tapi kehigienisan juga harus terjaga. apabila anda mengalami pecah ketubah segeralah menghubungi dokter pelayanan kehamilan anda,karena golden priodenya 6 jam.bila lebih dari 6 jam harus diberikan antibiotik.bila tidak maka akan semakin banyak kumannya.Masalah lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim.akibatnya dapat terjadi gawat janin.bayi menjadi sesak dan kehabisan oksigen karena oksigen tidak dapat masuk ke tubuh bayi. ada proses mengisap,bayi bisa menelan air ke tuban ke paru-paru.itu akan berbahaya. Selain itu,dalam situasi tertentu berhubungan seks pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix.pelebaran cervix prematur,dan beresiko mengalami persalinan prematur.
- Waktu yang tepat
Waktu yang tepat untuk berhubungan seks sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan lebih enakan. Pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya Anda menunda hubungan seks terlebih dahulu. Pasalnya, hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila tejadi kontraksi dahsyat.Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan seks sebaiknya dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan, ujarnya. Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pasalnya, paru-paru bayi sudah matang. Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu, katanya.
- Posisi seks yang aman
Banyak orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya pada janin karena penis,orgasme dan ejakulasi dapat mencederai bayi.sebenarnya tidaklah demikian,hubungan seks dengan pasangan pada saat hamil dan menjelang persalinan dilakukan dengan sangat rileks.Posisi yang baik dalam berhubungan seks saat hamil,yaitu tidak menekan perut.posisi yang baik adalah setengah duduk.posisi ini tidaK menekan perut atau dapat pula anda mengambil posisi suami berlutut dengan satu lutut untuk menahan berat badan nya.atau gaya lainnya anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas bagi anda yang berjiwa berpetualang agar anda nyaman saat bercinta.
Penulis: Julio Fernando Sibarani
Comments
Post a Comment
Kami beritahukan kepada pembaca Artikel Versibarani.COM. Agar dapat berkomentar yang Sopan Dan tidak Spam. Atas perhatiannya kami ucapkan Terimakasih.