Versibarani.com - Tidur yang nyenyak dan berkualitas akan membuat kesehatan fisik maupun psikis terjaga dengan baik. Mengenai tidur nyenyak ini sendiri, ini tak hanya ditentukan oleh tempat tidur yang nyaman, suasana kamar yang tenang dan harum. Lebih jauh, kualitas tidur ini juga sangat ditentukan oleh suasana hati yang nyaman, bahagia serta tujuan hidup yang terencana.
Peneliti di Nortwestern University, Chicago mengemukakan bahwa orang yang memiliki tujuan hidup terencana dan baik cenderung memiliki kualitas tidur yang baik. Orang-orang ini juga dipercaya memiliki risiko insomnia atau gangguan tidur.
Dikutip dari laman boldsky.com, penelitian ini melibatkan 823 koresponden dengan rentan usia 60 hingga 100 tahun. Dan dari kesemua responden yang ada, mereka yang memiliki tujuan hidup juga motivasi hidup baik, pola serta kualitas tidurnya baik pula.
Para ahli menemukan jika responden yang memiliki tujuan hidup lebih rendah berisiko mengalami sleep apnea atau gangguan tidur di mana nafas seseorang tiba-tiba memendek atau tiba-tiba berhenti. Selain itu, responden ini juga berisiko rendah mengalami restless leg syndrome atau yang sering disebut sebagai ketidaknyamanan karena tubuh terutama kaki dan tangan bergerak sendiri saat tidur.
Jason Ong, ahli saraf dari Nortwestern University mengatakan, "Penting mendorong orang agar memiliki tujuan hidup agar ia terhindar dari insomnia dan gangguan tidur lainnya. Memiliki tujuan hidup juga membuat seseorang lebih nyaman tidur tanpa harus minum obat tidur lebih dulu."
Jadi, agar tidurmu makin nyenyak dan berkualitas, pastikan bahwa kamu memiliki tujuan hidup yang terencana dan pasti. Semoga informasi ini bermanfaat.
Peneliti di Nortwestern University, Chicago mengemukakan bahwa orang yang memiliki tujuan hidup terencana dan baik cenderung memiliki kualitas tidur yang baik. Orang-orang ini juga dipercaya memiliki risiko insomnia atau gangguan tidur.
Dikutip dari laman boldsky.com, penelitian ini melibatkan 823 koresponden dengan rentan usia 60 hingga 100 tahun. Dan dari kesemua responden yang ada, mereka yang memiliki tujuan hidup juga motivasi hidup baik, pola serta kualitas tidurnya baik pula.
Para ahli menemukan jika responden yang memiliki tujuan hidup lebih rendah berisiko mengalami sleep apnea atau gangguan tidur di mana nafas seseorang tiba-tiba memendek atau tiba-tiba berhenti. Selain itu, responden ini juga berisiko rendah mengalami restless leg syndrome atau yang sering disebut sebagai ketidaknyamanan karena tubuh terutama kaki dan tangan bergerak sendiri saat tidur.
Jason Ong, ahli saraf dari Nortwestern University mengatakan, "Penting mendorong orang agar memiliki tujuan hidup agar ia terhindar dari insomnia dan gangguan tidur lainnya. Memiliki tujuan hidup juga membuat seseorang lebih nyaman tidur tanpa harus minum obat tidur lebih dulu."
Jadi, agar tidurmu makin nyenyak dan berkualitas, pastikan bahwa kamu memiliki tujuan hidup yang terencana dan pasti. Semoga informasi ini bermanfaat.
Penulis: Julio Fernando Sibarani
Comments
Post a Comment
Kami beritahukan kepada pembaca Artikel Versibarani.COM. Agar dapat berkomentar yang Sopan Dan tidak Spam. Atas perhatiannya kami ucapkan Terimakasih.